11/22/2012

Memo Kecil Untuk Tuhan


Malam menggelayut sepi tanpa bintang, tanpa bulan. Hanya beriring hembusan angin nan dingin yang perlahan menusuk setiap inci pori-pori tubuh ini. Tak ada suara-suara penjaga malam yang bernyayi menyayikan kidung-kidung malam seperti biasa. Dan aku, bersimpuh berdoa, memanjatkan ayat-ayat suciMu terbata-bata mengingat kembali lafalznya.

Dalam kesendirian, ku bangun kembali imanku yang telah roboh oleh ke-egoan dan perbuatan akibat perubahan masa yang membuaiku hingga perlahan melupakanMu. Dalam kekhusukan, ku tabur benih doa dalam kesungguhan. Dalam kesendirianku, menutup setiap lembar potret buram masa laluku dalam dosa dan lakuku. Ruku' dan bersujud mengharap ampun dan ridho Mu.

Engkaulah sang Maha Pengampun, Engkaulah sang Maha Pemaaf, bagi hambanya yang bertaubat, kembali menapakkan jalan di JalanMu. Disini hambamu bersujud, bermunajat, mengharapkan maaf dan ampunanMu, meminta petunjuk dan kelapangan jalan serta jiwa. Mensucikan diri dari dosa untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan mendatang.

Aku menyadari, sudah terlalu lama jauh dari Engkau, sudah terlalu jauh meninggalkanMu. Namun Engkau berfirman, bahwa tak ada kata terlambat bagi UmatKu yang mau bertobat dan kembali kejalanKu. Dan disini, aku menyiapkan diri, jiwa dan raga, ketulusan dan kesungguhan untuk kembali menuju jalanMu.

Ya Allah, satu langkah perubahan telah ku lalui hari ini. Sebuah perubahan besar telah ku lewati tanpa ada keraguan di hatiku. Aku bersyukur untuk itu. Namun, apakah orang-orang yang aku sayangi, aku kagumi, dan banggakan akan berubah kepada ku? Menghindariku, menjauhiku, ataukah akan tetap didekatku?.

Apakah seorang sahabat yang selalu bercerita dan membagi segala hal dalam hidupnya akan menjauh dan tidak lagi membagi dan bercerita kepadaku seperti dulu kala, karena perubahan masing-masing dari kami?. Apakah seorang ayah yang selalu memberikan waktu, kasih sayang, suka citanya akan berubah kepadaku?.

Dia adalah seorang sahabat terbaik dalam hidupku. Seorang sahabat yang tak lama ku kenal, seorang sahabat yang tanpa kenal lelah mengingatkanku untuk selalu ingat kepadaMu, mengingatkanku sholat, berdoa, dan bermunajat kepadaMu. Seorang sahabat yang selalu membagi segala keluh kesah, permasalahan, pergumulannya, tawa, sedih dan kebahagiaannya kepadaku?.

Seorang ayah yang selalu berkisah, berbagi duka lara, perjuangannya untukku, kebahagiaannya padaku, kebanggaannya akan diriku. Kasih sayang berlimpah untukku yang terkadang tak ku hiraukan ketulusan kasihnya karena keegoisanku?.

Ya Allah, aku tak ingin itu semua pergi, hilang dan terhapus. Aku ingin itu tetap sama, tak ada yang berubah. Walau mungkin sahabat dan ayahku berkata "Tak akan ada yang berubah, semua akan sama saja, akan tetap disini dan tak akan pergi", namun aku sangat takut untuk kehilangan itu semua karena aku sadar pasti ada yang akan berubah. Merekalah kekuatanku, merekalah sandaranku, selain selalu bersandar padaMu yang Maha Sempurna.

Ya Allah, dalam derai air mata dan tangis penyesalanku, mohon berikan ampun padaku, pada hamba yang lemah dan tak berdaya ini. Mohon lindungi mereka yang selalu hamba sayangi dan kasihi, ibu, bapak, adik, saudara, sahabat, dan ayahku. Berikan kelapangan jalan dalam setiap jengkal usahanya, kemudahannya meraih segalanya. Dan biarkanku disini, bersimpuh dan memanjatkan doa penyesalan dan pertaubatanku. Merekalah yang terbaik untukku, merekalah yang berjasa bagiku. Dan karena merekalah aku disini, menghadapMu, mensucikan diri, untuk kembali padaMu Yang Maha Suci.


---Teruntuk sahabat dan ayahku, orangtua, dan saudaraku tercinta-----
Aku mencintai dan menyayangimu hingga batas akhir nafas dan hidupku.

No comments:

Post a Comment