6/21/2012

Mimpi, Festival, dan Kepenulisan


Istri dari Farid Maruf Ibrahim dan ibu dari fawwaz Naufal Farid ini, merupakan satu sosok perempuan yang tidak pernah ingin berhenti dalam berkarya dan mewujudkan setiap impian-impiannya. Melanglang buana ke berbagai Negara untuk mengikuti ajang festival penulis di dari Paris hingga Ubud, dari Amerika Serikat hingga Sydney telah dilaluinya. Dari menjadi sekedar penulis tamu hingga curator. Kegemarannnya membaca dan menulis telah membawanya pada penerbitan tiga buah seri buku cerita karangannya yang berlatar belakang perempuan di Makassar, Makkunrai (2008), Maisaura (2008), dan Family Room (2010) yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan menjadi salah satu cerita dalam kumpulan Modern Library of Indonesia Series oleh Lontar Foundations. Di tahun 2012 ini buku keempatnya “Your Father Is the Moon, You are the Sun” akan segera diterbitkan.

Perempuan yang lahir di Makassar, 40 tahun silam ini merupakan sosok perempuan yang kuat dalam menjalani kehidupan pribadinya maupun karir kepenulisannya. Meninggalkan Indonesia setelah menikah untuk melanjutkan pendidikan di Australia menjadi langkah awal baginya untuk memulai perkembangan dunia kepenulisannya. Pernah menjadi wartawan pada surat kabar Kompas tahun 1996-2000, bekerja di Radio Australia serta tinggal dan bekerja di Radio Jepang – NHK World di Tokyo, columnist pada “Nytid News Magazine” Norwegia 2006 hingga sekarang. Tentu bukan perkara mudah berpindah tempat tinggal setiap 4 tahun bagi seorang Ly dan keluarga. Demi karir dan pendidikan hal tersebut bukanlah halangan baginya yang kini menetap di Melbourne, Australia untuk menyelesaikan studi ke doktorannya (PhD) tentang Gender dan media di University of Melbourne.

Karir jurnalis tidak berhenti hanya di surat kabar dan radio, 1 juli 1996 Ly menerbitkan website berita feature dengan nama panyingkul.com yang merupakan website citizen journalist pertama di Indonesia, dimana penulis berita bukanlah seorang wartawan melainkan masyarakat biasa. Januari 2009 cerita pendek “The Kitchen” mengisi jurnal di Chicago “Words without Border” dan tampil sebagai pembicara dalam “Global Journalism and Organizing” pada konferensi “Women, Action & The Media” tahun 2009 di Cambridge.

Sebagai sosok yang selalu mewujudkan impian-impiannya, Ly yang pandai memainkan piano ini, bersama Riri Riza membangun sebuah rumah budaya di Makassar “RUMATA’ Artspace”. Alasannya adalah karena keduanya merupakan generasi yang sama-sama lahir dan besar di kota angin mamiri tersebut. Keduanya adalah founder (pendiri) yang membuat beragam kegiatan setiap tahunnya seperti Makassar International Writers Festival, SEASCREEN Academy (South East Asia Screen Academy), Sahabat dari jauh, Festival Arena, Lokakarya, Pameran Lukisan dan Fotografi dan lain sebagainya.

Baginya, mimpi adalah sesuatu yang harus dapat diwujudkan bagaimanapun caranya. Dan bagi Ly, mimpi adalah kekuatan yang terus mampu membuatnya berkarya sampai kapanpun.

No comments:

Post a Comment